Tipe Orang "Usus Buntu"

Pernahkah Anda bertemu dengan orang-orang yang tampaknya "tidak dapat melakukan apa-apa?" Pernahkah Anda terpaksa bekerja sama dengan orang-orang yang Anda pikir hanya akan menjadi beban daripada menjadi rekan kerja yang saling menolong? Di sisi lain, pernahkah Anda mengalami situasi seperti demikian? Saya menyebut kelompok orang ini orang-orang bertipe "usus buntu".

Saya baru saja membaca sebuah artikel yang menceritakan hasil dari penelitian di Duke University Medical Center pada tahun 2007 mengenai organ yang sering kita sebut sebagai usus buntu. Artikel tersebut mengatakan bahwa " Selama ratusan tahun fungsi usus buntu masih menjadi misteri dan ahli kedokteran belum bisa mengetahui fungsi dari organ usus buntu (appendix). Bahkan beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai 'organ sisa'."* Akan tetapi William Parker, Ph.D., asisten profesor operasi eksperimental di Duke University Medical Center, Durham, mengatakan bahwa: " Sejumlah bukti menguatkan peran usus buntu sebagai tempat di mana bakteri baik dapat hidup aman dan tidak terganggu sampai mereka dibutuhkan oleh tubuh." Bakteri-bakteri ini dibutuhkan oleh usus kita untuk membantu sistem pencernaan memproses makanan yang kita makan. Sebagai imbalannya usus menyediakan sebuah "rumah aman" dimana bakteri-bakter tersebut dapat mendapatkan makanannya.

Selama ratusan tahun manusia bertanya-tanya apa gunanya Tuhan menciptakan usus buntu? Saya merasa jika saja bukan Tuhan semesta alam yang menciptakannya maka manusia sudah akan membuangnya dari dulu. Akan tetapi karena ia diciptakan oleh Tuhan, maka kita terpaksa "memeliharanya" hingga ia menjadi benar-benar merepotkan. Begitulah biasanya orang-orang memperlakukan orang-orang bertipe "usus buntu". Mereka sering kali merasa terpaksa untuk "memeliharanya" dan kita menunggu saat-saat dimana kita bisa "membuangnya" ketika ia menjadi beban yang terlampau besar untuk mereka pikul. Di sisi lain, inilah yang kita rasakan jika kita sedang menduduki posisi orang-orang dengan tipe "usus buntu". Kita menjadi tertekan, takut berbuat salah, takut belajar dan berkembang, dan pada akhirnya menjadi semakin merendahkan diri sendiri.

Belajar dari pengalaman para peniliti di bidang kesehatan, maka seharusnya kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada sesuatupun yang diciptakan Tuhan, tidak berguna. Ia tidak pernah salah dalam menciptakan sesuatu. Selalu ada kelebihan dan fungsi khusus yang Tuhan berikan kepada tiap-tiap ciptaanNya. Begitu pula ketika ia menciptakan orang-orang bertipe "usus buntu" yang mungkin adalah saya dan Anda.

Banyak orang sering kali merasa bahwa orang-orang seperti ini tidak dapat melakukan apapun yang berguna karena mereka tidak mempunyai keelokkan yang mencolok. Mereka sering kali merasa putus asa menghadapi orang-orang seperti ini karena kita merasa mereka tidak punya fungsi yang mudah dilihat. Usus buntu jelas tidak dapat dibandingkan keelokkannya dengan mata dan rambut dan kita jelas tidak dapat melihat fungsi usus buntu senyata kita merasakan fungsi dari kekuatan otot tangan. Akan tetapi layaknya usus buntu memberikan makanan bagi bakteri yang menguntungkan tubuh kita, orang-orang dengan tipe ini sering kali bekerja di balik layar.

Saya sering sekali merasa jengkel ketika masuk ke toilet sebuah tempat umum dan mendapati toilet tersebut tidak bersih. Pengalaman-pengalaman seperti sering membuat saya bukan hanya membuat saya enggan untuk menggunakan toilet tersebut, tetapi juga enggan untuk datang ke tempat itu lagi. Di sisi lain, saya sering kali memuji (bahkan kadang mempromosikan) tempat-tempat umum yang mempunyai toilet yang sangat bersih dan nyaman. Bayangkan bagaimana kebersihan toilet dapat mempengaruhi sebuah kerja sama bisnis yang besar.

Banyak orang sering kali menganggap orang-orang seperti petugas kebersihan, pekerja kasar, satpam, supir, pembantu rumah tangga adalah orang-orang dnegan tipe "usus buntu". Di sisi lain, jika Anda dan saya termasuk dalam kelompok ini, mungkin kita akan mengalami rasa tidak berharga yang sama. Mari kita berkaca dari usus buntu yang Tuhan ciptakan dalam diri setiap manusia. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak mempunyai kelebihan. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak dapat memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Tuhan telah menciptakan Anda dan saya untuk mencerminkan kejeniusan sang pencipta kita. Tuhan tidak pernah menciptakan sebuah rongsokan. Tuhan selalu menciptakan karya terbaikNya dan Anda dan saya adalah karya terbaikNya.

Jika Anda merasa termasuk dalam kategori orang-orang "usus buntu" ini, rubahlah pandangan Anda terhadap diri Anda sendiri. Temukan kemampuan yang Tuhan sudah berikan di dalam diri Anda. Kembangkan kemampuan itu. Jangan pernah berhenti belajar untuk mengembangkan dan menggunakan kemampuan itu untuk memberikan manfaat bagi Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Mungkin kemampuan itu masih dalam bentuk benih. Tugas Anda adalah menemukan dan menyiraminya hingga menjadi pohon yang kokoh. Ingat bahwa kelebihan Anda tidak harus mengungguli banyak orang. Layaknya usus buntu yang kurang kita namun memberikan manfaat bagi kita, begitupun kelebihan Anda. Hal yang terpenting adalah Anda dapat memberikan manfaat bagi orang-orang dan lingkungan di sekitar Anda.

Jika Anda tidak merasa sebagai orang-orang "usus buntu" tetapi mengenal seseorang yang merasa dirinya termasuk dalam kelompok ini. Tolonglah ia merubah pandangannya mengenai dirinya sendiri dengan mulai merubah cara Anda memandangnya. Temukan potensi yang ada di dalam dirinya. Berikan pujian yang jujur mengenai hal baik apapun yang Anda temukan di dalam dirinya. Motivasi dan bantulah ia untuk mengembangkan dirinya. Pada akhirnya hadiah terbesar bagi Anda adalah melihatnya tumbuh menjadi seseorang yang lebih baik.

Tuhan tidak pernah salah dalam menciptakan Anda, saya, dan orang-orang lain. Tiap hal dalam kehidupan kita direncanakanNya untuk menunjukkan kejeniusanNya dalam merajut kehidupan manusia ciptaanNya. Temukan fungsi dan kelebihan yang ada di dalam diri kita dan orang lain. Dengan demikian kita telah memuliakan Tuhan pencipta kita.

1 comment:

  1. saya termasuk orang yang masuk tipe orang usus buntu, namun setelah mulai bekerja dan mengenal dunia luar, sepertinya saya mulai berubah

    ReplyDelete