Macetnya jalan raya, suara yang terlalu ramai dan berisik di sekitar rumah, bau tidak sedap yang menyengat, panas yang membakar kulit dan juga hati, membuat banyak orang tidak lagi mengenal apa yang disebut hari-hari bahagia atau hari-hari yang menyenangkan. Banyak orang melihat hari-hari menyenangkan itu terjadi pada kehidupan orang lain atau pada kehidupannya sendiri di masa lalu. Misalnya, banyak orang yang sudah berkeluarga mengatakan hari-hari menyenangkan itu adalah ketika mereka masih lajang. Beberapa orang yang lain mengatakan hari-hari menyenangkan itu akan ada ketika ia dapat memiliki rumah yang mewah, penghasilan yang lebih besar, istri atau suami yang lebih cantik atau gagah, anak-anak yang lebih pintar, dan banyak lagi lainnya yang notabene mereka lihat terjadi di dalam hidup orang lain.
Segala hal yang saya sebutkan di atas (dan tentu saja masih banyak lagi. Anda bisa menambahkannya sendiri...) memang sangat mungkin membuat kita bertanya: "Apakah saya mempunyai hari-hari menyenangkan?" Jika Anda dan saya termasuk orang-orang yang merasakan hal ini, mungkin kita lupa bahwa hari-hari menyenangkan harus diciptakan dan bukan sekedar dinantikan. Kita tidak dapat berpangku tangan menantikan hari-hari itu terjadi dalam hidup kita. Kita harus secara aktif menciptakannya.
RAHASIA OTAK DAN HATI
Beberapa orang mengatakan bahwa ketika seseorang lahir ke dalam dunia, maka hidupnya seperti selembar kertas putih yang kosong. Bentuk dan suasana kehidupan seseorang, bergantung pada bagaimana dirinya, orang-orang lain di sekitarnya, serta situasi yang dialami mengisinya dengan warna-warna dan gambar-gambar tertentu. Ada ajaran-ajaran agama tertentu yang menolak atau mendukung hal ini. Saya tidak sedang membahas hal tersebut, akan tetapi konsep ini berlaku dalam jangka waktu yang lebih singkat, yaitu kehidupan hari lepas hari.
Otak kita memang diciptakan Tuhan untuk mempunyai kapasitas penyimpanan yang hampir tidak terbatas. Sebagian besar informasi yang berupa fakta-fakta atau kata-kata yang kita masukkan ke dalam otak kita akan disimpan selamanya. Itulah cara kerjanya. Otak kita memproses segala informasi yang didapatkan dari buku-buku yang kita baca, gambar-gambar dari TV, kalimat-kalimat yang kita dengar ketika kita sedang berkomunikasi, dan menyimpannya ke dalam hard disc abadi yang jauh lebih canggih daripada hardisk manapun di dunia.
Berbeda dengan hati kita. Walaupun memiliki fungsi yang sama sebagai tempat penyimpanan, akan tetapi hati kita tidak menyimpan informasi berupa fakta, gambar, atau kalimat. Hati kita diciptakan Tuhan untuk menyimpan informasi-informasi berupa makna, perasaan, dan suasana. Itu sebabnya kita lebih mudah mengingat hal-hal yang memiliki kesan tertentu bagi hati kita dan melupakan hal-hal lain yang tidak berkesan. Hati kita lebih selektif dalam menyimpan informasi. Ia menyerap jauh lebih cepat dari otak kita, tetapi hanya menyimpan hal-hal yang menurutnya perlu untuk disimpan.
Berbeda dengan hati kita. Walaupun memiliki fungsi yang sama sebagai tempat penyimpanan, akan tetapi hati kita tidak menyimpan informasi berupa fakta, gambar, atau kalimat. Hati kita diciptakan Tuhan untuk menyimpan informasi-informasi berupa makna, perasaan, dan suasana. Itu sebabnya kita lebih mudah mengingat hal-hal yang memiliki kesan tertentu bagi hati kita dan melupakan hal-hal lain yang tidak berkesan. Hati kita lebih selektif dalam menyimpan informasi. Ia menyerap jauh lebih cepat dari otak kita, tetapi hanya menyimpan hal-hal yang menurutnya perlu untuk disimpan.
Sebetulnya hati kitalah yang memberikan makna di dalam hidup. Ada pepatah yang mengatakan "kotoran kucing terasa seperti coklat ketika kita jatuh cinta." Tentu saja pepatah ini tidak dapat dimaknai secara harafiah. Yang hendak disampaikan oleh pepatah tersebut adalah bahwa ketika hati kita sedang dipenuhi dengan cinta, maka hal buruk pun dapat kita maknai dengan bahagia. Inilah yang sering dilupakan oleh banyak orang. Hari-hari bahagia dihasilkan dari hati kita yang dipenuhi dengan suka cita, kegembiraan, dan ucapan syukur.
KEBIASAAN YANG MENGHANCURKAN
Banyak orang tidak menyadari hal tersebut dan hal pertama yang mereka lakukan setelah bangun pagi adalah mengisi hati mereka dengan warna-warna yang muram. Beberapa orang mewarnai hatinya dengan keluhan: "Hhh...Hanya hari biasa yang menjemukan." Bahkan, beberapa orang mewarnai hatinya dengan kutukan: "Aduh hari ini hari Senin. Hari yang melelahkan dan menyebalkan." Sebagian besar dari keluhan kita biasanya beralasan. Kita mengeluhkan kejenuhan kita karena hampir tidak ada aktivitas baru yang dapat direncanakan untuk hari itu. Kita merasa kelelahan karena ada begitu banyak tugas yang harus kita kerjakan. Akan tetapi, sebenarnya hati kitalah yang menentukan apakah hari ini kita akan melalui segala tantangan dan aktivitas kita dengan bahagia atau dengan kelesuan.
KESEMPATAN TERBAIK
Kesempatan terbaik untuk membantu hati kita mewarnai hari-hari dengan suka cita adalah ketika kita bangun di pagi hari. Pada waktu tidur panjang (di malam hari), hati kita membuang sebagian besar dari apa yang dirasakannya sepanjang hari. Semakin relax istirahat kita, semakin banyak hal yang dibuangnya. Ini berarti setiap kali bangun dari tidur panjang, kita akan mempunyai hati yang menyerupai kertas putih yang hampir kosong. Ada sedikit sisa-sisa warna dari pengalaman kemarin, akan tetapi masih banyak ruang putih yang kosong. Ini adalah saat terbaik bagi kita untuk mengisi hati kita dengan warna-warna yang akan membantu kita membuat hari yang "biasa" menjadi hari-hari yang menyenangkan. Mungkin tidak sempurna, tetapi masih merupakan hari-hari yang menyenangkan.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan pada waktu bangun pagi adalah:
- Berdoa dan mengucap syukur pada Tuhan.
- Menarik nafas panjang dalam-dalam dan tersenyum.
- Tersenyum dan mencium orang-orang yang kita kasihi.
- Mengucapkan selamat pagi pada keluarga, pembantu, matahari, burung, bunga, awan, dan lain-lain.
- Membiasakan diri melihat bahwa hari ini adalah hari baru yang Tuhan ciptakan bagi kita.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membiasakan hati kita memaknai segala sesuatu menjadi hal yang membahagiakan hidup kita. Memang akan ada saat-saat dimana kita harus berduka, dan tidak menipu diri sendiri. Akan ada saat-saat dimana kita merasa lelah dalam berjuang. Akan tetapi, selain saat-saat itu muncul dalam kehidupan kita, mari kita menjadikan sebagian besar hari-hari yang kita hidupi menjadi hari-hari yang membahagiakan. Ingatlah hal ini: "Ada saat untuk menangis, namun ada saat untuk tertawa. Ada saatnya untuk bersedih, namun ada saatnya untuk bergembira." Jangan biarkan hidup Anda dikuasai oleh kemurungan dan kelesuan, melainkan latihlah hati Anda untuk memaknai hari-hari Anda dengan positif.
No comments:
Post a Comment