Di jaman ini waktu merupakan sebuah harta yang termahal. Orang dapat membeli benda-benda berharga yang lainnya. Orang dapat berusaha untuk menjaga bahkan meningkatkan kesehatan tubuhnya. Akan tetapi tidak seorangpun di dunia ini yang dapat membeli kembali waktu yang telah lewat.
Sistem kerja kita telah menyita begitu banyak waktu sehingga menyisakan hanya sedikit sekali waktu untuk diri kita, sahabat, dan terutama keluarga kita. Cobalah untuk mengingat, kapan terakhir kali Anda meluangkan waktu secara khusus dengan keluarga atau pasangan Anda? Kapan terakhir kali Anda meluangkan waktu secara khusus untuk mensyukuri, merencanakan, dan mengevaluasi kualitas hubungan Anda dengan pasangan Anda atau keluarga Anda?
Banyak orang lupa bahwa relasi adalah sesuatu yang harus terus menerus diusahakan dan dikembangkan. Relasi dapat digambarkan seperti lahan pertanian. Ada saatnya kita harus mengusahakannya dengan kerja keras. Namun ada saatnya kita dapat beristirahat sejenak dan menuai hasilnya.
Terlalu banyak orang yang menyepelekan kualitas relasi mereka dengan pasangan dan keluarga mereka. Mereka menganggap bahwa kualitas relasi mereka akan berjalan layaknya sebuah komputer. Selama ada pasokan listrik dan software yang baik maka ia akan berjalan dengan sendirinya. Mereka berpikir bahwa selama mereka dapat mensuply kebutuhan-kebutuhan fisik, seperti: uang, hadiah ulang tahun, makanan, dan hobi-hobi lain seperti menonton film, dan lain sebagianya, maka kualitas relasi itu akan baik-baik saja dengan sendirinya.
Ini adalah sebuah cara berpikir yang salah dan sangat membahayakan. Kenapa? Karena dalam banyak kasus, kasih sayang kita justru dapat menjadi boomerang yang akan berbalik dan menghantam kita, jika kita tidak mengaturnya dengan baik. Contohnya: seorang istri dari pasangan yang baru saja menikah dan dalam kondisi finansial yang pas-pasan, memilih untuk menyimpan segala kebutuhan, keinginan, dan unek-uneknya dari suaminya. Ia tidak ingin suaminya yang telah bekerja dengan keras tersebut dibebani lagi dengan unek-uneknya yang dirasa “tidak penting”. Ini adalah suatu pengorbanan yang baik dan membutuhkan rasa kasih sayang yang luar biasa besar. Akan tetapi tidaklah baik jika ia tidak pernah menceritakannya kepada suaminya. “unek-unek” yang terpendam itu akan menjadi sebuah bom waktu yang jika tiba-tiba meledak, maka akan mengagetkan sang suami dan kemungkinan besar merusak hubungan suami istri tersebut dengan “ketidakpuasan-ketidakpuasan yang terpendam”.
Dibutuhkan waktu tenang bersama agar suami dan istri dapat benar-benar menceritakan segala sesuatu yang mereka rasakan dalam kehidupan mereka bersama dengan tenang dan terbuka. Dibutuhkan waktu tenang bersama agar suami dan istri dapat mensyukuri cinta kasih di antara mereka walaupun ada banyak ketidak idealan yang masih terjadi. Dibutuhkan sebuah waktu tenang bersama agar suami dan istri dapat dengan tabah menyadari beban yang ada di pundak masing-masing pihak, dan tetap berharap agar masa depan mereka dapat lebih baik karena mereka mengasihi satu dengan yang lainnya. Dibutuhkan waktu tenang bersama agar suami dan istri dapat keluar dari kesibukan dan tekanan hidup sehari-hari, lalu melihat seberapa sehat atau sakitnya cinta kasih di antara mereka.
Di jaman yang serba sibuk ini, masihkah Anda meluangkan waktu untuk mensyukuri dan memeriksa relasi Anda dengan pasangan dan keluarga Anda? Jangan pernah meremehkan arti sebuah waktu khusus untuk Anda memelihara relasi-relasi Anda. Layaknya sebuah tanah pertanian. Jika Anda memeliharanya dengan baik, maka Anda akan menuai hasil yang baik pula dari Tuhan.
No comments:
Post a Comment