SADARI BAGAIMANA POLA TINDAK KITA
Pola tindakan kita terbentuk dari refleks-refleks yang bersumber dari pola pikir dan pola rasa kita. Kita mungkin dapat dengan mudah mengubah perilaku sementara kita, yang biasanya kita lakukan untuk menciptakan citra diri tertentu di depan orang lain. Akan tetapi refleks-refleks yang kita lakukan ketika kita sedang dalam keadaan normal (tidak terlalu tertekan dan tidak terlalu senang) dan dalam keadaan cukup tertekan atau sangat senang merupakan pola tindak kita yang sulit diubah.
Tubuh kita telah diciptakan sedemikian rupa oleh Tuhan sehingga memerlukan waktu untuk mempelajari sebuah pola tertentu. Akan tetapi hal ini sebenarnya juga membawa keuntungan tertentu. Begitu tubuh kita telah terbiasa dengan pola yang baru tersebut, maka tubuh kita akan “menikmati” pola-pola tersebut.
Mari saya berikan sebuah contoh. Seseorang yang tidak terbiasa untuk berolah raga secara rutin akan mendapati bahwa berolah raga secara rutin merupakan sebuah aktivitas yang sangat melelahkan. Walaupun pikiran dan hatinya telah menetapkan diri untuk berolah raga secara rutin demi kesehatan fisiknya, namun tubuhnya tidak terbiasa untuk menerima tekanan semacam itu tiap hari. Akan tetapi setelah jangka waktu kurang lebih 40 hari atau 4 bulan, (jika orang tersebut tidak mengalami kelemahan fisik apapun) maka tubuhnya akan mulai menikmati hasil yang diberikan dari memaksa dirinya untuk berolah raga secara rutin. Ia bahkan akan merasakan bahwa tubuhnya MEMBUTUHKAN olah raga secara rutin.
Hal yang sama terjadi dalam pola-pola tindakan kita yang lain. Diperlukan waktu untuk membentuk pola pikir kita. Diperlukan waktu yang lebih lama untuk membentuk pola rasa kita agar terbiasa dengan pola pikir kita. Diperlukan waktu yang lebih lama lagi untuk membentuk pola-pola tindakan lama kita, menjadi pola-pola tindakan yang baru.
Banyak orang gagal dalam membentuk kebiasaan yang baik, karena menyangka bahwa pola-pola tindakannya dapat diubah pada saat yang sama ketika ia merubah pola pikir dan atau pola rasanya. Diperlukan kesabaran, ketekunan, dukungan dari orang-orang di sekitar, dan harapan yang tidak pernah putus bahwa usaha yang telah dilakukan tidak akan sia-sia jika orang tersebut tidak menyerah.
Mengubah pola tindak kita yang telah menjadi refleks selama bertahun-tahun tidaklah semudah membalik telapak tangan. Diperlukan usaha yang gigih, tekad yang kuat, dan dukungan dari orang-orang di sekitar untuk perlahan-lahan merubah pola pikir, kemudian pola rasa, baru kemudian pola tindakan kita.
Ubahlah Hidup Anda
Perjalanan hidup kita merupakan serangkaian hasil dari keputusan-keputusan yang kita buat dalam hidup kita sehari-hari. Ingatlah bahwa sebagian besar keputusan kita didasarkan pada pola pikir, pola rasa, dan pola tindakan kita. Jika kita mempertahankan kebiasaan buruk mengatur hidup kita, maka ia akan menjauhkan kita dari masa depan yang lebih baik, kepuasan hidup yang sejati, dan akan merugikan bukan hanya diri kita, melainkan orang di sekitar kita juga.
Ubahlah kebiasaan berpikir, merasa, dan bertindak dari yang kurang baik menjadi lebih baik sekarang juga! Seperti kata pepatah: “Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Jika kita menabur kebiasaan yang baik, maka kita akan menuai kesuksesan sejati di hari esok. BERESPONLAH DENGAN BENAR WALAUPUN SITUASI DAN ORANG DI SEKITAR KITA BERTINDAK TIDAK BENAR.
No comments:
Post a Comment